Wacana terkait Ketahanan Pangan yang direncanakan pemerintah, sejatinya telah bergulir sejak lama. Namun, hingga kini belum terealisasi dengan baik. Bahkan, sinergi antara potensi masyarakat dengan lahan pertanian yang sangat luas di Indonesia pun belum tergarap sepenuhnya. Hal ini lah yang membuat banyak petani beralih profesi, lahan potensial pun berubah fungsi karena ketidakmampuan untuk mengelolanya.
Ketidakmampuan disebabkan banyak faktor, baik pengetahuan, dana maupun akses informasi mengenai daya beli pasar. Ironisnya disatu sisi, ternyata banyak juga tenaga-tenaga muda lulusan universitas dari jurusan agrikultura yang masih bingung mempraktekan teori yang diperolehnya selama ini. Dan fakta yang tidak kalah penting, adalah perlunya sebuah executive dashboardbagi pemerintah disetiap tingkatan, mengenai peta kekuatan pangan nasional secara terpadu, yang bisa menyajikan informasi secara cepat dan akurat langsung dari lapangan dan mengerucut hingga ke tingkat pusat.
Bertolak dari hal-hal tersebut diatas, PT. EBconnection Indonesia, sebuah perusahaan lokal yang terus berkarya dengan solusi-solusi inovatif telah melakukan riset yang cukup panjang yang melibatkan berbagai praktisi lapangan dan telah melalui serangkaian pengujian algoritma atas aplikasi yang dibangunnya yang bertujuan untuk menghubungkan seluruh komponen yang terkait untuk bersama-sama bisa menuju Ketahanan Pangan Nasional. Aplikasinya sendiri disebut Tamansari–petani aman sejahtera dan mandiri.
Apa saja keunggulan aplikasi ini? Ikhwani selaku Chief Technology Officer yang menjadi leader dari pembangunan aplikasi Tamansari ini menjelaskan “Aplikasi ini memiliki algoritma yang lengkap. Kita akan bisa mengetahui siapa nama petani, dari kelompok mana dia, daerah mana, dan kabupaten mana yang akan menghasilkan beras sebanyak berapa ton dan kapan. Aplikasi ini juga bahkan bisa menghitung berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mengelola lahan yang dimilikinya. Berapa kebutuhan biaya tanam, berapa pupuk yang diperlukan, dan yang paling unik aplikasi kami ini sudah memiliki database mengenai perbedaan besarnya biaya antara pemanen wanita dan pria semua juga sudah tersedia.
Aplikasi ini juga memanfaatkan teknologi Geospatial, sehingga para eksekutif bisa mendapat informasi melalui visualisasi geospasial (bird view) sehingga cepat dalam mengambil keputusan nantinya. Berbasiskan mobile application dan web application menjadikan aplikasi ini memiliki basis fitur yang cukup lengkap dalam menyajikan persiapan dan kesiapan pangan nasional dari sisi pertanian”.
Mengenai visi dan misi hingga lahir aplikasi ini, Putranto Yuwono selaku Direktur PT EBconnection Indonesia menjelaskan “Tujuan utama kami adalah membantu para petani, agar mereka percaya diri akan kemampuan mereka menggarap lahan yang mereka miliki.Kita ingin agar mereka punya keyakinan bahwa mereka adalah salah satu tulang punggung ketahanan pangan Nasional. Sehingga mereka harus dibantu untuk berkonsentrasi mengelola lahannya.Dan kita juga ketahui bahwa SDM muda kita memiliki kompetensi ilmu serta semangat yang tinggi dalam bidang agrikultura. Sehingga kenapa tidak kita coba untuk menggabungkan hal tersebut agar bisa membantu pemerintah menuju Ketahanan Pangan Nasional”.
Ketika ditanya lebih lanjut, apa yang menjadi tantangan dalam implementasi aplikasi ini lebih lanjut, Putranto mengatakan “Tekad dan kemauan dari semua pihak untuk segera menyelaraskan semua potensi yang ada, baik SDM, pemanfaatan lahanhingga penggunaan berbagai Teknologi yang telah siap mendukung, dimana semua pihakberkomitmen untuk mengutamakan pencapaian target bersama. Ini hal yang terpenting. Adapun teknologi yang didukung dengan fakta praktek dan teori sudah melebur dalam aplikasi ini. Dan kami siap bekerjasama dengan pihak manapun selama visi dan misinya sama yaitu membantu para petani dan tercapainya ketahanan pangan nasional”.
Jika melihat pernyataan pemerintah belakangan ini tentang Ketahanan Pangan Nasional, maka solusi ini seharusnya sudah siap menjawab banyak apa yang diperlukan pemerintah untuk mengelola pertanian pada khususnya. Karena alur proses bisnis yang tertanam pada aplikasi ini, sudah teruji secara manual dan sudah berjalan bertahun-tahun dengan baik yang diterapkan oleh praktisi yang memang memiliki visi dan misi yang sama, yaitu menuju Ketahanan Pangan Nasional. Adapun aplikasi “Tamansari–petani aman sejahtera dan mandiri” demikian nama aplikasi tersebut disebut, memberikan ruang yang lebih banyak untuk meningkatkan produktifitas kerja secara optimal. Sehingga petani pun akan merasa aman menggarap lahannya karena adanya dukungan dari berbagai pihak yang memiliki kompetensi, sehingga akan tercapai kesejahteraan dan kemandirian secara Nasional. Dan sebagai platform sebuah solusi ketahanan pangan, maka Tamansari juga bisa dikembangkan untuk jenis komoditi lainnya.