4 Fokus Utama Program Konservasi Laut IOH

Program Konservasi Laut IOH

thePONSEL.comIndosat Ooredoo Hutchison (IOH) meluncurkan program CSR Konservasi Laut di Jembrana, Bali, yang berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan ” Melalui program CSR Konservasi Laut di Jembrana, kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat dengan dukungan penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta berbagai komunitas pegiat lingkungan. Hal ini sejalan dengan UN Sustainable Development Goals (UN-SDGs) nomor 14: Ekosistem Lautan, melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.”

Program ini memiliki 4 fokus utama diantaranya rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan masyarakat di lingkungan sekitar.

“Ini adalah bagian dari program ekonomi biru yang sangat baik sekali. Di mana implementasinya ada peran aktif semua pihak mulai dari pelaku usaha, pemerintah hingga kelompok masyarakat dalam menjaga kesehatan laut. Saya harap program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menjaga ekosistem kelautan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terang Menteri Trenggono di lokasi.

Menteri Trenggono menambahkan, salah satu kegiatan dalam program konservasi laut yang diluncurkan sejalan dengan Program Bulan Cinta Laut (BCL) yang digagas pihaknya.

Baca juga:   Mudah! Bikin KTP-el dan KIA di Alpukat Betawi, Kirim Pakai GoSend

BCL merupakan program ekonomi biru KKP untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut, dengan melibatkan multipihak.

“Pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir yang ada di program konservasi laut ini, sejalan dengan program BCL-nya KKP. Semakin banyak yang terlibat, tentu persoalan sampah semakin cepat kita tuntaskan. Dan Agustus nanti, kami akan menggelar pre-event BCL di Mandeh, Sumatera Barat dan kick-offnya Oktober nanti di Bali,” pungkas Menteri Trenggono.

Kawasan Jembrana dipilih karena memiliki potensi menjadi kawasan konservasi seluas 3.500 hektar.

Baca juga:   Tinc Raih Penghargaan ORIGIN Innovation Awards 2022

Target nilai konservasinya tertinggi untuk biota laut yang terancam punah (penyu dan hiu), habitat penting lautan (bakau, lamun dan terumbu karang), potensi perikanan (lemuru dan ikan karang), tempat budidaya ikan dan udang serta ekowisata bahari.

“Dengan peresmian Program CSR Indosat Ooredoo Hutchison untuk Konservasi Laut di Bali, maka semakin menguatkan kegiatan perlindungan dan pelestarian ekosistem pesisir dan keanekaragaman jenis flora dan fauna di perairan pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Bali. Program ini juga mendukung pemerintah dalam implementasi tiga agenda EDM CSWG (Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group),” ujar Gubernur Bali, Wayan Koster.

Selain itu, Jembrana merupakan 1 dari 14 prioritas pantai lokasi peneluran penyu di Indonesia.

“Program yang kami luncurkan ini juga bertujuan mendukung pemerintah dalam implementasi 3 agenda prioritas utama pertemuan G20 EDM CSWG yaitu mendukung pemulihan yang lebih berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan, serta peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan pengendalian perubahan iklim,” tutup Vikram.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments