thePONSEL.com – Huawei resmi menghadirkan rangkaian ponsel pintar terbarunya dengan merilis Nova 12 Series, dan salah satunya adalah Nova 12 Ultra.
Nova 12 Ultra merupakan model tertinggi yang dibekali dengan spesifikasi sangat canggih.
Salah satu fitur utama yang menjadi daya tarik ponsel ini adalah kemampuan komunikasinya melalui konektivitas satelit.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung melalui telepon dan pesan singkat (SMS) bahkan ketika sinyal seluler tidak tersedia.
Fitur ini didukung sepenuhnya oleh layanan satelit Beidou.
Fitur kamera Huawei Nova 12 Ultra juga patut diperhatikan, terutama kamera utama beresolusi 50 MP dengan bukaan fleksibel (variable aperture) f/1.4-4.0 dan filter warna RYYB.
Kamera belakang tambahan 8 MP dengan fungsi ultrawide berbidang pandang 112 derajat menambah keunggulan ponsel ini.
Dua kamera lainnya yang tersemat di punch hole layar adalah kamera ultrawide 60 MP dan kamera 8 MP (2x optical zoom) untuk fitur Portrait.
Dari segi desain, Huawei Nova 12 Ultra memukau dengan layar LTPO OLED 6,76 inci beresolusi 2.776 x 1.224 piksel, refresh rate 120 Hz, dan kemampuan menampilkan 1 miliar warna.
Layar ini dilindungi oleh pelindung layar Kunlun Glass.
Meski Huawei belum merinci chipset yang digunakan, rumor menyebut bahwa Nova 12 Ultra ditenagai oleh chipset terbaru buatan Huawei, Kirin 9000S.
Chipset 7nm ini memiliki CPU octa core dengan kecepatan hingga 2,62 GHz.
Ponsel ini hadir dengan dua opsi media penyimpanan, yaitu 512 GB dan 1 TB, serta menjalankan sistem operasi khas Huawei, HarmonyOS 4.
Baterai 4.600 mAh dengan pengisian cepat 100 watt melengkapi daya tahan ponsel ini.
Fitur pendukung meliputi pemindai sidik jari di bawah layar, dual-band GPS, NFC, stereo speaker, dan lainnya.
Ponsel terbaru Huawei ini tersedia dalam tiga varian warna menarik: Biru, Putih, dan Hitam dengan desain cangkang berbahan kulit dan logo “Nova” 3D.
Ponsel ini telah diperkenalkan di China dengan harga mulai dari 4.699 yuan (sekitar Rp 10,1 juta).
Untuk ketersediaan di pasar internasional, termasuk Indonesia, masih menjadi tanda tanya yang menarik untuk ditunggu.