thePONSEL.com – Tren peningkatan literasi digital keuangan terlihat mendukung peran perempuan di ekonomi digital.
Pada tahun 2016, indeks inklusi keuangan laki-laki adalah 69,6 persen dan naik menjadi 77,2 persen pada tahun 2019.
Sementara perempuan adalah 66,2 persen pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 75,2 persen pada tahun 2019.
Studi lapangan yang dilakukan CORE Indonesia bersama OVO mencatat peningkatan literasi digital serta keuangan digital, dengan dampak positif bagi pelaku perempuan UMKM yang sangat besar terkait pengajuan kredit usaha.
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, memperkirakan ekonomi digital Indonesia tahun 2021 sebesar Rp 632 triliun akan bertumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030.
Kementerian Keuangan mengemukakan bahwa perempuan semakin memainkan peran penting bagi ekonomi digital Indonesia.
Di sektor UMKM, sebanyak 53,76 persen dimiliki oleh perempuan, dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97 persen, dan kontribusi ekonomi hingga 61 persen. Di sektor investasi, kontribusi perempuan mencapai 60 persen.
Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit, menyatakan, “Kajian CORE Indonesia memperlihatkan bahwa literasi keuangan pelaku UMKM perempuan mengalami peningkatan setelah bergabung di platform OVO, dengan 46 persen kini menggunakan kredit usaha. Hal ini penting, mengingat akses terhadap kredit usaha merupakan salah satu halangan yang dihadapi UMKM Indonesia. Dengan demikian, terlihat bahwa platform digital, dalam hal ini OVO, berhasil memberikan kontribusi dan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM, khususnya pelaku perempuan.”
Manfaat platform digital dapat dilihat dari tanggapan merchant digital Indonesia sebagaimana dilansir oleh studi e-Conomy SEA 2021.
Sebanyak 28 persen mengaku tidak akan dapat berhasil melewati pandemi tanpa adanya akses digital, dan 69 persen berencana meningkatkan pemanfaatan sarana pemasaran digital dalam lima tahun ke depan, sementara 98 persen kini menerima pembayaran digital.
Sarah Diana, pelaku usaha dan founder Roti Eneng, salah satu kuliner favorit warga Jakarta yang dibangun sejak 2014 di Pasar Santa, mengungkapkan manfaat digitalisasi yang dirasakannya.
“Perjalanan membangun bisnis Roti Eneng membawa saya mempelajari banyak hal, salah satunya pemanfaatan pembayaran digital. Roti Eneng adalah merchant OVO di toko terletak Gandaria dan e-commerce. OVO memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan bertransaksi baik secara offline dan online, yang saya yakin menjadi nilai tambah bagi para konsumen,” papar Sarah.