Fluktuasi belanja ponsel di tahun ini menampakkan kondisi yang stabil seperti tahun sebelumnya. Memang tak seantusias di tahun 2009 hingga 2010 dalam kondisi pertumbuhan pasarnya minimal mencapai sekitar 60%. Saat itu ponsel ber merk dagang lokal masih memiliki masa keemasan. Hampir 80 lebih vendor ponsel merek lokal menjajakan type – type andalannya.
Berbeda kondisi di tahun ini, sejak satu setengah tahun terakhir hingga kini masa keemasan ponsel merek lokal dirasa mandul. Penurunan penjualan ponsel merek lokal makin merosot tajam. Tak bisa ditampik lagi penurunan tersebut hingga terjun pada angka 60% lebih. Di sisi lain ponsel merek global besutan negeri Ginseng Korea makin jadi primadona semenjak mengusung OS android. Berikut BlackBerry yang masih bertahan sampai kini yang mengawali masa jayanya di tahun 2008an.
Kali ini ThePonsel bertandang di sentra penjualan ponsel terbesar di kota Surabaya. Tepatnya di area World Trade Centre (WTC) yang masih di bibir lajur jantung kota di JL Pemuda Surabaya. Pandangan mata ini tak dapat menghindar dari beberapa booth yang menawarkan ponsel merek lokal ketika memasuki pintu utama lantai dasar. Rupanya, produsen ponsel merek lokal di Surabaya masih bertekad mengadu nasib.
Dari hasil survey pasar yang didapat thePONSEL, ponsel merek lokal saat ini yang mulai mengalami peningkatan dipegang oleh MITO. Salah satu sumber yang menjadi distributor ponsel merek ini mengatakan bahwa MITO mampu mencetak angka 1000 unit per hari. Sedangkan rivalnya seperti Cross mobile untuk saat ini peringkatnya masih di bawah MITO.
Nexian juga mengalami penurunan angka penjualan hingga pada angka 25% di triwulan terakhir. Sisanya masih ditelateni oleh CSL Blueberry, Asiafone, Nexcom, IMO, dan merek lainnya.
Untuk BlackBerry, saat ini makin menunjukkan performansi di ladang pasar Surabaya. Terutama di BlackBerry bergaransi Berryindo Tcell, yang merupakan salah satu distributornya. Layanan yang diberikan cukup memuaskan, perangkatnya pun yang tak mungkin rekondisi. Bahkan angka penjualan BlackeBerry garansi Berryindo mengalami kenaikan hingga di posisi 120%.
Pasar android pun juga mengalami kenaikan yang cukup kuat hingga di posisi 30% dari bulan sebelumnya. Hal ini ditopang oleh penjualan ponsel – ponsel Android seperti LG dan Samsung. Khususnya LG type L3 dan L7 kemudian disusul makin larisnya ponsel Android Samsung S3 yang makin melejit di pasaran.
Bagaimana dengan iPhone? “Untuk sementara ini iPhone masih menjadi pertanyaan besar bagi pemain ponsel-ponsel di WTC tersebut. Pasokan iPhone di Surabaya dirasa cukup sulit peredarannya entah apa faktornya. Yang pasti hal ini tak lepas dari kebijakan birokrasi perdagangan atau ijin – ijin yang harus dipenuhi” , ujar Chandra Irawan selaku pemilik owner PT Garuda Tehnik di WTC Surabaya. (AE/thePONSEL)