thePONSEL.com – Pesatnya pertumbuhan Kecerdasan Buatan (AI) di Indonesia mencerminkan tren global yang tak terbendung.
Menurut laporan WriterBuddy, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai pengguna aplikasi AI terbesar di dunia.
Dalam rentang September 2022 hingga Agustus 2023, pengguna internet di Indonesia menghasilkan 1,4 miliar kunjungan ke aplikasi AI, menyumbang 5,60 persen dari total trafik.
Lonjakan ini menandakan minat yang besar terhadap teknologi AI di tanah air.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan AI, permintaan akan tenaga kerja yang terampil dalam bidang ini semakin meningkat.
Inilah saat yang tepat bagi generasi muda Indonesia untuk dipersiapkan sebagai talenta digital yang siap menghadapi tantangan pasar kerja yang semakin kompetitif.
Samsung menyadari pentingnya persiapan ini dan terus menggelar program-program pendidikan yang bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri digital abad ke-21.
Salah satu program unggulannya adalah Samsung Innovation Campus (SIC), yang kini telah memasuki Batch 5 dengan kurikulum terbaru yang mengintegrasikan AI dan Internet of Things (IoT).
Integrasi AI dan IoT membawa dampak yang signifikan dalam dunia teknologi.
Ini memungkinkan perangkat terhubung untuk menganalisis data, membuat keputusan tanpa campur tangan manusia, dan beroperasi secara lebih cerdas dan efisien.
Kurikulum baru Batch 5 Samsung Innovation Campus menawarkan pendekatan yang inovatif dan berbeda dengan program-program sebelumnya.
Sedikit sekali program pembelajaran yang menyajikan materi integrasi AI dan IoT dengan mendalam.
Ennita Pramono, Kepala Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa kurikulum baru ini dirancang sebagai respons atas permintaan yang semakin meningkat akan tenaga kerja yang menguasai kedua teknologi tersebut.
Dengan mengintegrasikan AI dan IoT dalam pembelajaran, Samsung berharap dapat melahirkan inovator-inovator muda yang mampu menciptakan solusi-solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di Batch sebelumnya, peserta SIC dilatih dalam bidang IoT, Coding & Programming.
Namun, pada Batch 5, fokusnya bergeser ke pembuatan prototipe yang terintegrasi AI dan IoT.
Mentor-mentor berpengalaman dan bersertifikasi internasional akan membimbing peserta dalam mengembangkan prototipe ini.
Prototipe yang dihasilkan akan menggunakan AI sebagai otaknya, dipadukan dengan IoT untuk menciptakan solusi-solusi cerdas dalam berbagai bidang.
Samsung menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk membuat prototipe ini.
SIC telah membuka pintunya bagi generasi muda di seluruh dunia sejak tahun 2019, dan sekarang sudah memasuki Batch 5 di Indonesia.
Program ini merupakan langkah nyata Samsung dalam memberikan pelatihan digital bagi generasi masa depan.
Para peserta Batch 5 saat ini sedang memasuki fase persiapan untuk memulai pembelajaran, yang akan dimulai pada tanggal 24 Februari 2024.
Mereka akan diperkenalkan dengan program, materi pembelajaran, dan prosedur yang akan dijalani selama program ini.
Sebelum memulai pembelajaran, peserta diharuskan untuk mengikuti pre-test sebagai penilaian awal.
Ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal mereka dan sebagai dasar untuk mengevaluasi kemajuan selama program berlangsung.
Samsung Innovation Campus juga menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Informasi lebih lanjut mengenai inisiatif CSR Samsung dapat ditemukan di http://csr.samsung.com atau kunjungi news.samsung.com/id untuk berita terkini.