Tablet tak hanya sekedar piranti komunikasi untuk kebutuhan dan gaya hidup. Saat ini, tablet yang didukung beragam sistem operasi mobile (salah satunya Android), justru dimanfaatkan untuk kepentingan militer.
Seperti yang dilansir thePONSEL dari security week Sabtu (1/9), Rusia lewat menteri pertahanannya mengabarkan bahwa mereka tengah menyiapkan Tablet PC berbasis Android yang dimodifikasi untuk kepentingan militer. Kabarnya, Tablet PC tersebut akan dibekali kemampuan tahan air dan anti guncangan.
Meski mengadopsi sistem operasi Android, namun beberapa fasilitas standar justru dihilangkan oleh pihak Rusia dengan alasan keamanan. Salah satunya adalah layanan Google. Hal ini dikarenakan pihak militer Rusia tak mau semua informasinya akan terdeteksi oleh Amerika Serikat jika melewati akses Google.
Andrei Starikovsky selaku modifikator Android pemerintah Rusia menegaskan, “sistem operasi tersebut secara maksimal berfungsi di jalur Android, namun tak satupun dari fitur yang tersembunyi untuk mengirimkan data pribadi pengguna pada Google”.
Tablet tersebut tak sekedar digunakan untuk kemiliteran, tablet yang termodifikasi tersebut juga direncanakan untuk dijual kepada masyarakat sipil. Harga yang ditawarkan di harga US$ 460 atau sekitar Rp 4,3 jutaan. Namun tetap berbeda dengan versi militer yang sedikit lebih canggih.
Tablet Android tersebut tetap menggunakan Global Position System (GPS) sebagai navigasi, namun versi mereka justru menggunakan Global Navigation Satellite System (GLONASS) besutan versi mereka. Tiada lain cara ini untuk hindari intaian pihak Amerika Serikat.(AE/thePONSEL)