thePONSEL.com – Saat ini, pengguna aplikasi Fintech P2P Lending, Akseleran, sudah menembus lebih dari 142 ribu yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Dengan demikian, hingga saat ini kontribusi penggunaan aplikasi Akseleran telah mencapai 81% dan selebihnya melalui desktop sebesar 19%.
Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan teknologi terutama peningkatan kualitas apps dari sisi User Interface (UI) dan User Experience (UX).
Inovasi tersebut akan semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan pengembangan dana dan mengajukan pinjaman di mana saja dan kapan saja.
Secara kumulatif, Ivan menjelaskan, total penyaluran pinjaman usaha sampai pertengahan Mei 2022 berhasil mencapai sebesar Rp4,5 triliun lebih.
Sementara itu, Akseleran sendiri saat ini didukung oleh 175 ribu pemberi pinjaman perorangan (retail lender) dan 12 Institutional Lender yang berasal dari perbankan termasuk BPR dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya.
“Yang menarik sejak resmi diumumkannya pandemi Covid-19 per Maret 2020 hingga pertengahan Mei 2022, sebanyak 77% lender Akseleran melakukan pengembangan dana dari aplikasi dan ini menunjukkan kemudahan akses keuangan yang kami berikan terus diminati meski di rumah saja. Apalagi, untuk mengembangkan dana di Akseleran dapat dilakukan mulai dari Rp100 ribu dan di semua kampanye pinjaman Akseleran sudah diproteksi asuransi kredit sebesar 99% yang artinya melindungi 99% dari pokok pinjaman tertunggak sehingga membuat semua orang semakin nyaman melakukan pendanaan online di Akseleran,” ujar Ivan di Jakarta.
Menurut Ivan, selama hampir lima bulan terakhir di tahun ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp.1,1 triliun atau mengalami pertumbuhan hingga 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan total kumulatif rasio kredit macet (non performing loan/NPL) Akseleran yang tetap terjaga rendah di angka 0,06%.
“Sejauh ini, lima wilayah di Indonesia yang telah memperoleh pinjaman usaha paling besar ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur dan disusul wilayah lainnya yang berada di luar Pulau Jawa, antara lain di Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara. Sedangkan beberapa sektor usaha terbesar yang difasilitasi melalui pinjaman usaha Akseleran berasal dari Engineering/Construction dan disusul cukup merata dari sektor lainnya, yakni dari Coal & Related Energy, Oil & Gas, Equipment, dan Business & Consumer Services,” terang Ivan.
Di sisi lain, Ivan menerangkan, dengan semakin meluasnya penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa turut mendorong pertumbuhan rata-rata penyaluran pinjaman secara bulanan yang saat ini berada di kisaran Rp230 miliar hingga Rp250 miliar per bulan.
“Ditambah lagi dengan adanya fitur terfavorit di aplikasi Akseleran yaitu Referral Program yang akan memberikan tambahan pendapatan kepada para lender dimana si pemberi kode (referrer) berhak mendapatkan bonus referral 0,5% dari total pemberian pinjaman referre selama 6 bulan sejak referre mendaftar sehingga akan terus meningkatkan penyaluran pinjaman usaha untuk mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia,” tambah Ivan.