thePONSEL.com – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Estonia memasuki babak baru dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Estonian Chamber of Commerce and Industry (ECCI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam ajang Estonia–Indonesia CEO Business Forum.
MoU ini menjadi landasan kuat untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan, investasi, hingga pengembangan bisnis berbasis teknologi dan keberlanjutan.
Indonesia dan Estonia Saling Melirik Potensi Masa Depan
Forum bisnis ini menjadi wadah penting untuk menggali peluang kolaborasi di sektor-sektor masa depan seperti smart manufacturing, keamanan siber, infrastruktur digital, teknologi hijau, industri makanan dan minuman, serta pariwisata.
Selain itu, forum ini juga membahas strategi penguatan investasi bilateral melalui pertukaran delegasi bisnis dan harmonisasi regulasi.
Delegasi Estonia dipimpin oleh Margus Tsahkna, Menteri Luar Negeri Republik Estonia, yang hadir bersama Duta Besar Estonia untuk Indonesia, H.E. Priit Turk, serta sejumlah pejabat kehormatan seperti Princess Adriana Sri Lestari dan Bharat Ghansham Advani.
“Indonesia adalah mitra strategis kami di Asia Tenggara. Dengan potensi pasar yang besar dan kekayaan sumber daya, Indonesia sangat cocok untuk kolaborasi jangka panjang. Estonia hadir membawa solusi digital dan teknologi hijau, serta semangat kerja sama yang kuat,” ujar Margus Tsahkna.
Komitmen Konkret Lewat Nota Kesepahaman
Penandatanganan MoU antara ECCI dan Kadin mencakup sejumlah poin penting, di antaranya:
- – Promosi perdagangan dan investasi bilateral
- – Pertukaran informasi pasar dan data intelijen
- – Dukungan terhadap misi dagang dan kunjungan industri
- – Panduan investasi dan pemahaman regulasi
- – Fasilitasi pertemuan bisnis antar perusahaan
Indonesia Siap Perluas Jaringan Ekonomi Global
Dari pihak Indonesia, forum ini dipimpin oleh Bernardino Moningka Vega, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, didampingi Adriana Sri Lestari, Ketua Komite Baltik Kadin Indonesia.
Keterlibatan mereka menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperluas jejaring bisnis dan investasi global, termasuk dengan pasar-pasar non-tradisional seperti Estonia.
“Selama ini Estonia mungkin belum banyak dikenal, tapi sebenarnya punya teknologi yang bisa kita manfaatkan, terutama di bidang digitalisasi, teknologi hijau, makanan-minuman, dan pariwisata,” jelas Bernardino, yang akrab disapa Dino.
Ia juga mengungkapkan bahwa nilai perdagangan antara kedua negara telah mencapai 540 juta dolar AS, tumbuh hingga 40% dibanding tahun sebelumnya.
“Ini angka yang menjanjikan. Estonia bisa menjadi pintu masuk kita ke pasar Eropa,” tambahnya.
Estonia Tertarik Investasi Lebih dalam di Indonesia
Dari pihak Estonia, Oliver Väärtnõu, Wakil Ketua Kadin Estonia, menegaskan bahwa sudah ada beberapa perusahaan asal Estonia yang mulai membangun kerja sama dengan perusahaan digital di Indonesia.
“Bagi kami, Indonesia adalah pasar yang sangat menarik dan berkembang pesat. Delegasi kami akan berada di sini selama seminggu untuk menjajaki peluang konkret,” ungkap Oliver.
Ia juga menyebut bahwa sejumlah pengusaha Estonia telah berinvestasi di sektor properti di Bali, dan kini sedang mencari mitra bisnis baru di Indonesia untuk memperluas kerja sama.
Langkah Nyata Menuju Transformasi Digital dan Inovasi
Kolaborasi Indonesia dan Estonia ini diharapkan dapat mempercepat aliran investasi, khususnya di sektor transformasi digital, otomatisasi manufaktur, serta pengembangan teknologi inovatif dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, sektor tradisional seperti makanan-minuman dan pariwisata pun turut dilirik karena potensi pertumbuhannya yang besar.
Ke depan, ECCI dan Kadin akan menyusun langkah-langkah konkret melalui misi dagang, forum investasi, dan diskusi tematik sebagai tindak lanjut dari MoU ini.
Kolaborasi strategis antara Indonesia dan Estonia bukan hanya simbol kemitraan, tetapi juga fondasi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.