thePONSEL.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong dompet digital DANA jadi lokomotif digitalisasi UMKM di Indonesia.
Transformasi digital menjadi keniscayaan bagi UMKM agar mampu menghadapi tantangan di saat pandemi maupun di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf dalam acara webinar DANA Connect seri kedua bertema “Bangkit dari Hantaman Pandemi: Meningkatkan Penjualan dengan Digitalisasi”.
“Pandemi telah menyadarkan kita untuk meningkatkan inovasi, adaptasi dan keterampilan, bukan saja dengan berjualan maupun melakukan pembayaran secara online, tetapi juga menciptakan konten-konten kreatif sehingga bisnis bisa terus berkesinambungan. Untuk menjadi bagian dari pandemic winners, UMKM harus bisa mengatasi pandemi dengan berinovasi dan bertransformasi. Salah satu strategi adalah dengan go digital. Mereka yang belum bertransformasi secara digital akan sangat merasakan dampak dari pandemi,” ujar Menparekraf.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf memaparkan mengenai peran penting UMKM dalam perekonomian nasional, yang mana kontribusinya saat pandemi meningkat dari 60% menjadi 63% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Hal ini salah satunya disebabkan karena keberhasilan UMKM untuk bisa menghadapi tantangan pandemi lewat transformasi digital.
“Pelaku usaha yang tidak terdampak pandemi adalah mereka yang sudah bisa beradaptasi dan go digital. Berdasarkan data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), sebanyak 13,7 juta pelaku UMKM sudah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Namun, jumlah ini sebenarnya masih kurang karena hanya 12,5 % dari total pelaku usaha dan intensitas penggunaan teknologi digitalnya belum optimal,” kata Sandiaga.
Menparekraf mengakui tantangan berat dalam pemulihan ekonomi akibat adanya Varian Delta yang menambah dinamika penanganan virus Covid-19.
Pemerintah telah menaikkan anggaran untuk mendukung pemulihan UMKM menjadi Rp 121 triliun tahun ini dari tahun lalu Rp 112,84 triliun, yang diharapkan menjadi pemicu pemulihan.
Namun, menjadi tugas bersama untuk membantu UMKM termasuk 34 juta usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar mereka bisa melakukan digital onboarding.
“Karena itu, kami berharap DANA menjadi lokomotif dalam menciptakan transformasi yang sifatnya kolaboratif guna membantu UMKM bertansformasi digital. Mungkin nanti bisa saja melibatkan Bank Indonesia. Apalagi, jika melihat data Bank Indonesia di Desember 2020, tercatat transaksi uang elektronik mencapai Rp 22,1 triliun. Angka ini naik sekitar 30 persen secara year on year,” tegas Sandiaga.
Tantangan yang Dihadapi UMKM
Menurut Menparekraf, ada tiga tantangan yang dihadapi UMKM dalam pengembangan usahanya. Tiga tantangan tersebut sebetulnya bisa dijembatani oleh DANA sebagai perusahaan teknologi keuangan.
Tantangan pertama adalah akses terhadap SDM yang mumpuni, yang mana DANA bisa membantu melalui program peningkatan literasi digital seperti halnya melalui DANA Connect.
Tantangan kedua adalah akses terhadap pasar, yang mana DANA juga bisa membantu menghubungkan para UMKM dengan pasar yang lebih luas.
Tantangan ketiga adalah akses terhadap pembiayaan. DANA juga bisa berperan menjembatani para UMKM dengan ekosistem keuangan digital termasuk dengan sejumlah bank.
“Kami mengapresiasi inisiatif yang sudah dilakukan DANA selama ini, termasuk melalui ajang DANA Connect ini sebagai ajang sharing sehingga proses digitalisasi dunia usaha menjadi strategis. Ini menjadi strategi kita, bukan hanya untuk survive tapi juga bangkit dan jadi pemenang. Kami berharap DANA bisa terus berperan mendorong ekosistem keuangan digital dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai backbone infrastruktur pembangunan nasional,” tutur Sandiaga.
DANA Connect merupakan bagian dari inisiatif DANA sebagai jembatan bagi seluruh ekosistem ekonomi untuk menghubungkan seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah, lembaga keuangan, dan mitra pelaku UMKM dalam satu forum diskusi.
DANA Connect sekaligus menegaskan komitmen inisiatif DANA untuk menghadirkan edukasi berkelanjutan bagi para mitra usaha, khususnya UMKM.
DANA Connect diharapkan mampu meningkatkan literasi digital dan keuangan, memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat untuk tetap berjuang dan bangkit dari hantaman pandemi, serta membuka kesempatan bagi komunitas ekonomi kreatif dan UMKM untuk berkolaborasi.
“Saat ini pengguna ini DANA sudah mencapai lebih dari 79 juta, termasuk 280 ribu UMKM yang menjadi mitra DANA Bisnis. Ini menandakan makin tingginya kepercayaan terhadap DANA yang juga tercipta berkat inovasi dan pengembangan teknologi yang kami lakukan. Kepercayaan tersebut sekaligus memberikan tanggung jawab kepada kami untuk tetap mampu menjalin komunikasi dengan teman-teman pelaku usaha, khususnya untuk berdiskusi dan mencari solusi bagaimana bisa terus berkarya sesuai dengan konteks saat ini, yang mana kesehatan menjadi prioritas bagi kita semua,” kata Vince Iswara, CEO dan Co-Founder DANA.
DANA Connect seri kedua yang digelar akhir Juli lalu mempertemukan lima pemilik usaha dari lima pulau besar di Indonesia untuk mewakili daerah masing-masing.
Mereka berbagi tentang keunikan karakter dan budaya daerahnya, kesulitan di masa pandemi serta cara menghadapinya, dan harapannya ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, peserta webinar juga bisa mendengarkan pengalaman Firda Natasetiawan, Founder Kotakmusikmu.id dalam mengoptimalkan penggunaan
DANA Bisnis untuk mengembangkan usaha. DANA Connect juga menghadirkan pakar kesehatan untuk memaparkan cara mengelola emosi di masa pandemi bagi pelaku UMKM.
DANA Connect akan terus hadir secara berkelanjutan sebagai wadah untuk mempertemukan seluruh ekosistem ekonomi guna mendukung UMKM yang semakin mandiri dan sehat.
DANA tak lupa senantiasa mengajak seluruh UMKM untuk bertransformasi digital lewat fitur DANA Bisnis.
Informasi lebih lanjut mengenai berbagai kemudahan fitur DANA Bisnis dapat ditelusuri di sini: https://www.dana.id/business.