Rencana Hon Hai Precision Industry Co (Foxconn) membangun pabrik di Indonesia nampaknya bakal segera terealisasi. Positifnya, Foxconn akan membuka lowongan bagi tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya dikabarkan mencapai lebih dari satu juta. Menurut rencana, Foxconn akan membangun dua pabrik, yang kabarnya akan dimulai akhir tahun 2012 dan beroperasi pertengahan tahun 2013.
Target pembangunan pabrik Foxconn di Indonesia dipicu karena Foxconn kesulitan mencari tenaga kerja di pabriknya yang berlokasi di Zhengzhou, China. Selain itu, Foxconn juga akan menaikan upah karyawannya yang ada di Zhengzhou sebesar 16%. Hal ini untuk mencegah timbulnya aksi demo seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu. Dan untuk karyawan baru, akan ada pemotongan masa training dari 6 bulan menjadi 3 bulan.
Kebijakan menaikkan upah tersebut salah satunya juga disebabkan karena adanya tekanan dari Asosiasi Tenaga Kerja asal Washington-AS. Asosiasi tersebut menghimbau Foxconn untuk melakukan pembenahan kondisi kerja usai terjadi aksi bunuh diri yang telah terjadi di lokasi pabrik Shenzen diikuti ledakan pabrik Chengdu-China.
Sebagai informasi, awal bulan ini Foxconn telah menaikkan gaji bulanan (termasuk lembur) untuk bagian produksi di Zhengzhou menjadi 1.800 yuan (USD 283,10), yang sebelumnya hanya 1.550 yuan (USD 243,78). Tak hanya itu saja, Foxconn juga menambahkan 200 yuan (USD 31,46 USD) sebagai bonus untuk bulan-bulan sibuk dari Agustus sampai November.
Terkait upah tenaga kerja di Indonesia, pihak Foxconn masih belum memutuskan secara rinci. Sebagai parameter, gaji pekerja Foxconn di China yakni untuk gaji pokoknya saja sebesar USD 283 atau sekitar Rp 2.547.000,-. Jika dikomparasi, gaji tersebut melampaui Upah Minimum Regional (UMR) DKI Jakarta yang jumlahnya sekitar Rp 1.529.000. (AE/thePONSEL)